Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj didampingi Sekjen
PBNU KH Marsudi Syuhud menemui warga Nahdliyin yang berada di Istambul, Turki.
Rabu (6/3) menjadi hari yang sangat indah bagi mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Istanbul karena kedatangan orang nomor satu dari organisasi Islam terbesar di Indonesia dan salah satu organisasi yang paling berpengaruh di dunia itu.
KH
Said Aqil dan KH Marsudi Syuhud datang ke Istanbul bersama KH Chasbullah Badawi
(Pengasuh pondok pesantren Ihya Ulumiddin)
dalam rangka memenuhi undangan
konferensi perdamaian bagi Afganistan yang diselenggarakan pada 4-5 Maret 2013
lalu di hotel Hilton Istanbul.
Sehari
setelah konferensi berakhir Kang Said beserta rombongan bersedia memberikan
waktunya untuk berdialog bersama warga NU Turki. Di lobi hotel warga berkumpul,
berdiskusi serta mendengarkan nasihat dari para Kiai NU tersebut.
Pertemuan
diawali dengan perkenalan, kemudian penyampaian kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki.
“Setelah
PCINU Turki resmi terbentuk pada bulan Juni 2012 yang kemudian disusul dengan
SK resmi dari PBNU tertanggal 10 Ramadhan 1433 H/30 Juli 2012, kami telah
mengadakan beberapa kegiatan diantaranya pengajian rutin setiap kota, kajian
rutin online via radio dan skype, mengadakan tahlil ketika ada keluarga yang
sakit atau meninggal, press release sikap PCINU Turki terhadap dinamika
perkembangan yang terjadi di tanah air dan peringatan Harlah ke-87 NU pada 1-3
Februari di kota Konya,” ujar Budy El Sugandi,
Sekretaris Tanfidziyah PCINU Turki.
Selain
menyampaikan kegiatan yang pernah dilaksanakan PCINU juga menyampaikan masukan
dan rencana program kerja diantaranya kerjasama PBNU dengan pemerintah Turki,
pengembangan media TV NU di tanah air dan rencana konferensi Internasional yang
akan diselenggarakan oleh PCINU Turki.
“Kami
memohon restu dan berharap agar setiap kegiatan-kegiatan rutin serta rencana
kegiatan yang kami susun mendapat dukungan dari PBNU,” papar
Muhammad Syauqillah, Katib Syuriyah PCINU Turki.
PCINU
Turki sendiri beranggotakan para mahasiswa, masyarakat yang tersebar di
beberapa kota di Turki seperti Istanbul, Ankara, Bursa, Konya, Samsun, Malatya
dan Kayseri serta dengan latar belakang pendidikan yang beragam baik bidang
Sosial, Agama, Politik dan Sains.
KH
Said Aqil memberikan apresiasi dan tanggapan positif dari yang telah kami
sampaikan. “Saya senang dengan aktifitas generasi muda NU di sini dan kami akan
mendukung setiap kegiatan yang diselenggarakan PCINU Turki asalkan memiliki
nilai manfaat untuk kita semua,” paparnya.
Lebih
jauh, alumnus Universitas King Abdul Aziz dan Ummu Al-Qura Mekkah ini menjawab
berbagai pertanyaan yang disampaikan warga dan memberikan tausiyahnya tentang
keadaan bangsa Indonesia saat ini dan tantangan di masa yang akan datang.
“Selama
masih muda harus terus mengasah kemampuan diri baik itu akademik, organisasi
dan membangun visi misi agar kelak bisa memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat,” katanya.
Setelah
pertemuan yang penuh hikmah tersebut dengan menggunakan transportasi umum
tramway beberapa pengrus NU Turki menemani rombongan berkeliling melihat bukti
nyata peninggalan kejayaan kekhalifahan Utsmani yaitu Ayashopia, Istana Topkapi
dan Masjid Sultan Ahmet (Blue Mosque). Saat berkeliling, baik Kiai Said, dan
rombongan terus berdialog dengan para pengurus yang kadang disertai dengan
humor yang semakin menghangatkan jelajah tersebut.
Matahari
mulai tenggelam dan rombongan harus berangkat melanjutkan perjalanan ke Ankara
untuk memenuhi undangan dari KBRI Turki dan kembali ke tanah air keesokan
harinya.
0 comments: