Tidak terasa kita telah
menyelesaikan separuh bulan Ramadan. 3 hal yang selalu mengiringi bulan Ramadan
adalah puasa, tadarus Alquran dan salat tarawih. Dengan berbagai macam ibadah,
muslim di seluruh belahan dunia berlomba-lomba mendekatkan diri pada sang
pencipta. Berikut adalah beberapa rutinitas selama Ramadan yang saya temui di
Konya.
Mukabele di masjid Kapı Camii
Mukabele adalah kegiatan membaca atau
menghafal Alquran yang dilakukan secara bergantian—para jemaah menyimak
pembacaan Alquran dalam hati. Di masjid yang dibangun oleh salah satu
keturunan Maulana Jalaluddin Rumi-- Hasanoğlu Şeyh Hüseyin Çelebi pada tahun
1658 ini tradisi mukabele sudah berlangsung selama 50 tahun.
Kegiatan mukabele bisa kita ikuti selepas salat zuhur. Para
hafiz secara bergantian menghafal Alquran di mimbar masjid sambil disimak oleh
para jemaah. Posisi masjid Kapı Camii tidak jauh dari makam Maulana Jalaluddin
Rumi. Letaknya yang strategis membuat masjid ini selalu penuh oleh para insan
yang beribadah.
Ziarah Makam Wali
Masyarakat Turki masih akrab dengan
tradisi ziarah kubur para wali dan tak sibuk ricuh tentang masalah
bid’ah. Pada bulan Ramadan jumlah peziarah di makam para wali semakin
meningkat. Di Konya, salah satu tujuan peziarah selain ke makam Maulana Jalaluddin
Rumi adalah makam Sadruddin Konevi, seorang ulama tasawwuf abad 13.
Tarawih di pelataran masjid
Selimiye
Salah satu ibadah sunah pada bulan
Ramadan adalah salat tarawih. Masyarakat Konya setiap malam berduyun-duyun
memadati halaman masjid Selimiye—salah satu masjid peninggalan Kesultanan
Osmani. Masjid Selimiye mulai dibangun pada zaman kekuasan Sultan Selim II
(1558-1567). Letak masjid ini di komplek makam Maulana Jalaluddin Rumi. Salat
tarawih di tempat ini berjumlah 20 rekaat, setiap dua rekaat salam- dan setelah
salam para jemaah membaca salawat atau kalimat tasbih bersama-sama.
Minum teh di kedai-kedai
Setelah melaksanakan ibadah salat
tarawih, masyarakat Konya biasa bercengkerama sambil menyesap çay--
teh Turki di kedai-kedai yang bersebaran di sekitar masjid. Sebagaimana kita
tahu setiap ibadah yang diperintahkan Allah adalah untuk meningkatkan hubungan
vertikal dan horizontal secara seimbang. Hubungan vertikal antara makhluk
dengan sang pencipta, hubungan horizontal yaitu hubungan sesama makhluk Allah SWT.
Menurut saya minum teh sambil bercengkrama yang bermanfaat adalah salah satu
cara menyeimbangkan hubungan vertikal dan horizontal masyarakat Konya dan Turki
pada umumnya. Obrolan-obrolan di kedai teh ini mengalir hingga larut. [Hari Pebriantok]
0 comments: